
pchotdeals.com, 24 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Kuda pacu adalah hewan yang dirancang untuk kecepatan dan ketahanan, menjadikannya aset berharga dalam olahraga pacuan kuda. Di Indonesia, pacuan kuda memiliki tradisi kuat di daerah seperti Payakumbuh (Sumatera Barat), Bima (Nusa Tenggara Barat), dan Bukittinggi, dengan kuda-kuda keturunan Thoroughbred atau campuran lokal yang mendominasi arena. Merawat kuda pacu bukanlah tugas ringan; dibutuhkan komitmen waktu, tenaga, dan biaya yang signifikan untuk memastikan kuda tetap sehat, bertenaga, dan kompetitif. Biaya perawatan kuda pacu di Indonesia bervariasi, berkisar antara Rp5 juta hingga Rp20 juta per bulan, tergantung pada lokasi, kualitas pakan, dan intensitas pelatihan, dengan biaya yang melonjak selama musim kompetisi.
Artikel ini menyajikan panduan lengkap untuk merawat kuda pacu, mencakup kebutuhan kandang, pakan, latihan, kesehatan, perawatan rutin, serta estimasi biaya berdasarkan praktik di Indonesia. Informasi ini bersumber dari sumber terpercaya seperti ANTARA News, Kompasiana, Star Farm International, wikiHow, penelitian Universitas Andalas, dan wawasan dari peternak lokal seperti di Payakumbuh dan Bima. Artikel ini juga mempertimbangkan faktor genetik, seperti pentingnya keturunan Thoroughbred, dan tantangan seperti penyakit pencernaan yang umum pada kuda pacu. Tujuannya adalah memberikan panduan praktis bagi peternak, pelatih, atau penggemar kuda pacu untuk memaksimalkan performa kuda sambil mengelola biaya secara efektif.
1. Kebutuhan Kandang 
Standar Kandang Kuda Pacu
Kandang adalah tempat utama kuda pacu beristirahat, sehingga harus memenuhi standar kenyamanan, keamanan, dan kebersihan. Kuda pacu membutuhkan kandang yang:
-
Kering dan Terlindung: Melindungi dari hujan, angin, panas, dan salju (jika relevan). Lantai kandang harus kering untuk mencegah infeksi kaki seperti thrush.
-
Luas dan Ventilasi Baik: Ukuran minimal 3×3 meter untuk satu kuda, dengan ventilasi yang memadai untuk mencegah penumpukan amonia dari kotoran. Kandang yang terlalu sempit dapat menyebabkan stres.
-
Bebas Serangga: Jaring atau tirai anti-serangga diperlukan untuk mencegah gigitan yang dapat menyebabkan infeksi kulit.
-
Akses ke Air Bersih: Bak air atau pipa otomatis harus tersedia, dengan kapasitas minimal 30 liter per hari per kuda untuk mencegah dehidrasi. Pipa perlu diperiksa di musim hujan agar tidak membeku atau tersumbat.
Perawatan Kandang
Kandang harus dibersihkan setiap hari untuk mengangkut kotoran, yang dapat dijadikan pupuk organik jika dicampur dengan jerami. Kebersihan kandang mencegah penyakit seperti kolik (gangguan pencernaan) dan infeksi pernapasan. Peternak di Payakumbuh, misalnya, menekankan pentingnya kandang bersih untuk menjaga kondisi fisik kuda sebelum kompetisi.
Biaya Kandang
-
Pembangunan Kandang: Rp10 juta–Rp30 juta untuk kandang sederhana berbahan kayu dan atap seng, tergantung ukuran dan material.
-
Pemeliharaan Bulanan: Rp500.000–Rp1 juta untuk pembersihan, perbaikan, dan pengendalian serangga.
-
Peralatan: Bak air (Rp200.000–Rp500.000), jaring anti-serangga (Rp100.000–Rp300.000).
2. Pakan dan Nutrisi 
Jenis Pakan
Kuda pacu membutuhkan pakan yang kaya energi untuk mendukung kecepatan dan stamina. Pakan dibagi menjadi dua kategori:
-
Pakan Hijauan: Rumput segar (misalnya Leersia hexandra atau rumput lapangan), jerami, atau alfalfa. Rumput hijau menyediakan serat untuk pencernaan, tetapi pakan hijauan yang terlalu segar dapat menyebabkan kembung.
-
Pakan Konsentrat: Biji-bijian (jagung giling, oats, padi, bekatul), pelet khusus kuda (sustaina, pellet podium), kacang hijau, dan sagu. Konsentrat menyediakan karbohidrat, protein, dan lemak untuk energi.
Peternak di Bukittinggi melaporkan rata-rata kebutuhan pakan 17,32 kg/hari/ekor, dengan komposisi 60–70% hijauan dan 30–40% konsentrat. Pemberian pakan dilakukan 2–3 kali sehari, misalnya pukul 09:30 dan 18:00, dengan konsentrat diberikan siang dan malam.
Suplemen dan Garam
-
Suplemen Vitamin: Vitamin B, elektrolit, dan mineral diberikan untuk menjaga stamina dan pemulihan otot, terutama selama pelatihan intensif. Harga per paket Rp100.000–Rp500.000/bulan.
-
Garam Balok: Khusus untuk kuda, membantu menjaga keseimbangan elektrolit. Harga Rp50.000–Rp100.000 per balok, cukup untuk 1–2 bulan.
Tips Pemberian Pakan
-
Hindari pakan kering atau kuning (jerami tua) yang sulit dicerna.
-
Jangan memberikan sisa tanaman seperti tongkol jagung, karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
-
Pastikan pakan konsentrat tidak mendominasi (maksimal 40%) untuk mencegah kolik, penyakit pencernaan yang berpotensi fatal.
Biaya Pakan
Penelitian di Bukittinggi menunjukkan biaya pakan rata-rata Rp135.437/hari/ekor atau Rp4,06 juta/bulan/ekor. Rincian:
-
Pakan Hijauan: Rp50.000–Rp80.000/hari (tergantung ketersediaan rumput lokal).
-
Pakan Konsentrat: Rp80.000–Rp120.000/hari (pelet khusus Rp500.000/20 kg, cukup untuk 10–15 hari).
-
Suplemen dan Garam: Rp150.000–Rp600.000/bulan.
Peternak di Bima melaporkan biaya pakan meningkat menjadi Rp2–3 juta/ekor/bulan selama event pacuan karena penggunaan pakan berkualitas tinggi seperti jewel dan bran.
3. Latihan dan Pelatihan 
Jadwal Latihan
Latihan rutin adalah kunci untuk menjaga kecepatan dan stamina kuda pacu. Peternak di Payakumbuh, seperti Rino Rindo, merekomendasikan:
-
Diderap (Lari Kecil): Dilakukan setiap hari selama 30–45 menit untuk menjaga fleksibilitas dan koordinasi.
-
Dikenter (Lari Kencang): 2–3 kali seminggu selama 15–20 menit untuk meningkatkan kecepatan dan daya tahan.
-
Pemanasan dan Pendinginan: 10–15 menit sebelum dan sesudah latihan untuk mencegah cedera otot.
Peran Joki
Joki berperan penting dalam membangun “chemistry” dengan kuda. Latihan bersama joki dilakukan 3–5 kali seminggu, fokus pada teknik mengendalikan kuda dan respons terhadap perintah. Di Payakumbuh, joki nasional terkadang tidak ikut melatih, tetapi kuda berkualitas tinggi dapat beradaptasi dengan joki baru.
Biaya Latihan
-
Gaji Joki: Rp1 juta–Rp2 juta/bulan untuk joki lokal; hingga Rp5 juta untuk joki profesional selama event.
-
Penyewaan Arena Latihan: Rp500.000–Rp2 juta/bulan, tergantung lokasi (gratis jika memiliki lahan sendiri).
-
Pelatih Profesional: Rp2 juta–Rp5 juta/bulan untuk pelatih berpengalaman (opsional).
4. Kesehatan dan Perawatan Rutin
Manajemen Kesehatan
Kuda pacu rentan terhadap penyakit seperti kembung (kolik) dan infeksi kaki. Manajemen kesehatan mencakup:
-
Sanitasi Lingkungan: Kandang dan peralatan harus bersih untuk mencegah infeksi bakteri.
-
Biosekuriti: Batasi kontak dengan kuda lain untuk mencegah penyebaran penyakit seperti equine influenza.
-
Vaksinasi: Vaksin tetanus, equine influenza, dan equine herpesvirus diberikan setiap 6–12 bulan. Biaya Rp500.000–Rp1 juta per dosis.
-
Obat Cacing: Diberikan setiap 3–4 bulan untuk mencegah infeksi parasit. Biaya Rp100.000–Rp300.000 per dosis.
Perawatan Rutin
-
Mandi: 1–2 kali sehari dengan air bersih untuk menjaga kebersihan kulit dan mencegah kutu. Hindari memandikan kuda segera setelah latihan untuk mencegah masuk angin.
-
Grooming: Menyisir bulu dan ekor setiap hari untuk mencegah kusut dan infeksi kulit. Biaya sikat dan sisir Rp100.000–Rp300.000 (sekali beli).
-
Perawatan Kuku: Pemangkasan kuku setiap 6–8 minggu oleh pandai besi, dengan biaya Rp200.000–Rp500.000 per sesi. Tapal kuda diganti setiap 6 minggu untuk kuda pacu aktif (biaya Rp500.000–Rp1 juta).
-
Perawatan Gigi: Pemeriksaan dan pengikisan gigi setiap 6–12 bulan oleh dokter hewan untuk mencegah masalah mulut. Biaya Rp500.000–Rp1,5 juta per sesi.
Penyakit Umum
-
Kembung (Kolik): Disebabkan oleh pakan segar berlebihan atau gangguan pencernaan. Gejala termasuk kuda berguling-guling karena sakit perut. Pengobatan segera oleh dokter hewan diperlukan (biaya Rp1 juta–Rp3 juta).
-
Infeksi Kaki: Disebabkan oleh kotoran atau batu di kuku. Pembersihan harian dan tapal kuda yang sesuai mencegah masalah ini.
Biaya Kesehatan
-
Vaksinasi dan Obat Cacing: Rp1,5 juta–Rp3 juta/tahun.
-
Perawatan Rutin (Mandi, Grooming, Kuku, Gigi): Rp1 juta–Rp2,5 juta/bulan.
-
Dokter Hewan: Rp500.000–Rp2 juta per kunjungan darurat.
-
Pengobatan Penyakit: Rp1 juta–Rp5 juta per kasus, tergantung keparahan.
5. Faktor Genetik dan Pemilihan Kuda 
Pentingnya Genetik
Performa kuda pacu sangat dipengaruhi oleh genetik. Di Payakumbuh, kuda keturunan Thoroughbred Australia (G3 atau G4) dianggap ideal untuk pacuan karena kecepatan dan ketahanannya. Kuda G1 (Thoroughbred x lokal) atau G2 kurang kompetitif di level nasional. Kuda Padang Mangateh, yang dipelihara sejak era kolonial, juga menjadi leluhur banyak kuda pacu lokal.
Memilih Kuda Pacu
Saat memilih kuda pacu, perhatikan:
-
Konstruksi dan Postur: Tubuh proporsional, kaki kuat, dan tinggi minimal 14–16 tangan (142–162 cm).
-
Pedigree: Sertifikat Biro Registrasi Kuda (BRK) untuk memastikan garis keturunan, terutama untuk kompetisi resmi.
-
Riwayat Prestasi: Kuda dari indukan berprestasi lebih mungkin menghasilkan performa tinggi.
-
Kesehatan: Periksa mata, gigi, dan kaki untuk memastikan tidak ada cacat bawaan.
Biaya Pembelian Kuda
-
Kuda Lokal (G3/G4): Rp50 juta–Rp150 juta.
-
Kuda Thoroughbred Murni: Rp180 juta–Rp1 miliar, tergantung garis keturunan.
-
Sertifikat BRK: Rp1 juta–Rp3 juta (sekali bayar).
6. Biaya Total Perawatan
Estimasi Bulanan
Berdasarkan data dari Payakumbuh, Bima, dan Bukittinggi, biaya perawatan kuda pacu rata-rata adalah:
-
Normal (Tanpa Event): Rp5 juta–Rp7 juta/ekor/bulan, dengan rincian:
-
Pakan: Rp4 juta–Rp5 juta
-
Kandang: Rp500.000–Rp1 juta
-
Kesehatan dan Perawatan: Rp1 juta–Rp2 juta
-
Joki/Pelatih: Rp1 juta–Rp2 juta
-
-
Selama Event: Rp10 juta–Rp20 juta/ekor/bulan, karena:
-
Pakan berkualitas tinggi (tambahan Rp1–2 juta).
-
Joki profesional (tambahan Rp2–5 juta).
-
Transportasi ke arena (Rp1–3 juta).
-
Perawatan intensif (tambahan Rp1–2 juta).
-
Catatan Biaya
-
Biaya di Bima bisa mencapai Rp18 juta/ekor selama event resmi, tetapi hadiah pacuan (misalnya Rp6 juta untuk juara satu) sering tidak sebanding.
-
Peternak seperti Muhammad Al Fatih di Wini mengelola 5 kuda dengan biaya Rp5–6 juta/bulan di luar event, tetapi Rp15 juta/bulan selama kompetisi.
-
Jasa perawatan profesional, seperti di Tuban, dapat menghasilkan Rp10 juta–Rp20 juta per kuda dalam 2 bulan, tetapi ini biasanya untuk kuda yang akan dijual kembali.
7. Tips Menghemat Biaya
-
Manfaatkan Sumber Lokal: Gunakan rumput lokal dan biji-bijian seperti jagung giling untuk mengurangi ketergantungan pada pelet impor.
-
Pemeliharaan Kandang Mandiri: Lakukan pembersihan kandang sendiri untuk menghemat biaya tenaga kerja.
-
Jaringan Peternak: Bergabung dengan komunitas peternak untuk berbagi informasi tentang pakan murah atau dokter hewan terjangkau.
-
Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Deteksi dini penyakit seperti kembung dapat mencegah biaya pengobatan besar.
-
Latihan di Lahan Pribadi: Hindari biaya sewa arena dengan menggunakan lahan sendiri untuk latihan.
8. Tantangan dan Solusi
Tantangan
-
Biaya Tinggi: Perawatan kuda pacu sering kali lebih mahal daripada hadiah kompetisi, terutama di event lokal.
-
Penyakit Pencernaan: Kolik adalah ancaman serius, terutama jika pakan tidak seimbang.
-
Keterbatasan Infrastruktur: Arena latihan dan dokter hewan spesialis kuda terbatas di banyak daerah Indonesia.
-
Eksodus Joki Profesional: Joki berpengalaman sering pindah ke event internasional, meningkatkan biaya pelatihan.
Solusi
-
Diversifikasi pendapatan dengan menawarkan jasa pelatihan atau penjualan kuda, seperti dilakukan peternak di Tuban.
-
Konsultasi dengan dokter hewan untuk menyusun pola pakan yang seimbang dan ekonomis.
-
Investasi dalam pelatihan joki lokal untuk mengurangi ketergantungan pada joki luar.
-
Advokasi untuk hadiah kompetisi yang lebih besar melalui asosiasi pacuan kuda seperti Pordasi.
9. Relevansi Perawatan Kuda Pacu di Indonesia
Merawat kuda pacu bukan hanya tentang menjaga performa di arena, tetapi juga melestarikan tradisi budaya di daerah seperti Payakumbuh dan Bima. Kuda pacu adalah simbol prestise dan kebanggaan, tetapi biaya perawatan yang tinggi menuntut perencanaan keuangan yang matang. Dengan perawatan yang tepat, kuda pacu dapat menjadi investasi jangka panjang, baik melalui kemenangan di pacuan maupun penjualan kuda berkualitas. Hingga Mei 2025, minat terhadap pacuan kuda di Indonesia tetap tinggi, didukung oleh event seperti Walikota Cup dan Bupati Cup, meskipun peternak terus menghadapi tantangan ekonomi.
Panduan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara kualitas perawatan dan efisiensi biaya. Seperti dikatakan oleh peternak Muhammad Al Fatih, “Merawat kuda pacu membutuhkan keseriusan dan hobi. Hadiah mungkin kecil, tetapi kepuasan melihat kuda kita berlari adalah tak ternilai.” Dengan menerapkan praktik terbaik dalam kandang, pakan, latihan, dan kesehatan, peternak dapat memastikan kuda pacu mereka tetap prima dan kompetitif.
Kesimpulan
Perawatan kuda pacu adalah proses kompleks yang membutuhkan perhatian terhadap detail, mulai dari kandang yang bersih, pakan bergizi, latihan rutin, hingga kesehatan yang terjaga. Di Indonesia, biaya perawatan berkisar antara Rp5 juta hingga Rp20 juta per bulan, dengan pakan sebagai komponen terbesar, diikuti oleh joki, kesehatan, dan kandang. Faktor genetik, seperti keturunan Thoroughbred, juga memainkan peran kunci dalam performa kuda. Meskipun mahal, perawatan yang baik dapat meningkatkan nilai kuda, baik di arena pacuan maupun pasar. Dengan perencanaan yang tepat dan pemanfaatan sumber daya lokal, peternak dapat mengelola biaya tanpa mengorbankan kualitas perawatan. Panduan ini diharapkan menjadi acuan bagi siapa saja yang ingin sukses dalam dunia pacuan kuda di Indonesia.
Sumber
-
ANTARA News. “Mengintip Rahasia Perawatan Kuda Pacu Payakumbuh.” www.antaranews.com, 26 Juli 2019.
-
Kompasiana. “Manajemen Kesehatan Kuda Pacu.” www.kompasiana.com, 3 Juni 2023.
-
Okezone Economy. “Inspirasi Bisnis: Jasa Perawatan Kuda Pacu Hasilkan Belasan Juta Rupiah.”
BACA JUGA: Pengertian dan Perbedaan Paham Komunisme Menurut Marxisme: Analisis Mendalam
BACA JUGA: Tim Berners-Lee: Pencetus World Wide Web dan Karya Revolusioner yang Mengubah Dunia
BACA JUGA: Dampak Positif dan Negatif Media Sosial di Era 2025: Peluang dan Tantangan dalam Kehidupan Digital