Panduan Lengkap Perawatan Ikan Gabus hingga Siap Produksi

Panduan Lengkap Perawatan Ikan Gabus hingga Siap Produksi

pchotdeals.com, 17 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88

Ikan gabus (Channa striata), dikenal juga sebagai snakehead atau haruan, adalah ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia karena kandungan gizi, terutama albumin, yang mendukung penyembuhan luka dan kesehatan. Budidaya ikan gabus menawarkan peluang bisnis menjanjikan dengan masa panen relatif cepat (5–8 bulan) dan permintaan pasar yang tinggi, terutama di restoran dan industri farmasi. Namun, keberhasilan budidaya bergantung pada perawatan yang cermat, mulai dari pemilihan benih hingga panen. Panduan ini menyajikan langkah-langkah terperinci, akurat, dan terpercaya untuk merawat ikan gabus hingga siap produksi, berdasarkan sumber seperti berita.99.co, harvesea.com, faunadanflora.com, dan alfafarm.co.id.

1. Karakteristik Ikan Gabus Mahasiswa UGM kembangkan obat kanker dari ikan gabus - ANTARA News

Ikan gabus adalah predator air tawar yang hidup di sungai, danau, rawa, dan sawah. Menurut faunadanflora.com, ikan ini memiliki tubuh memanjang, warna hitam kecoklatan atau kehijauan di bagian atas, putih di bagian bawah, dan corak samar di samping. Ukurannya bervariasi, dengan jenis Great Snakehead (Channa micropeltes) bisa mencapai 1,3 meter, sementara Channa gachua (gabus bogo) hanya 20 cm. Ikan gabus memiliki organ labirin, memungkinkannya bernapas di air dengan oksigen rendah, sehingga tidak memerlukan aerasi intensif, menekan biaya produksi (harvesea.com). Sifat kanibalistiknya, terutama pada larva dan benih, membutuhkan perhatian khusus dalam pemberian pakan dan kepadatan tebar.

2. Persiapan Budidaya INFOMINA] Cara Pembenihan Budidaya Ikan Gabus

2.1 Pemilihan Jenis Kolam

Pemilihan kolam sangat memengaruhi keberhasilan budidaya. Ada tiga jenis kolam utama:

  • Kolam Terpal: Ekonomis dan praktis, cocok untuk pemula. Ukuran ideal 7x4x2 m atau 8x5x3 m. Terpal direndam 3 hari untuk menghilangkan zat kimia, lalu diisi air setinggi 50–100 cm dan didiamkan seminggu (faunadanflora.com, prassterpal.com). Kolam harus memiliki dinding tinggi atau penutup (waring/net) untuk mencegah ikan melompat (alfafarm.co.id).

  • Kolam Beton: Lebih tahan lama, mudah dibersihkan, dan mencegah bau lumpur. Kekurangannya adalah proses pembuatan lama dan perawatan lebih sulit (berita.99.co).

  • Kolam Tanah: Menyediakan pakan alami (plankton, serangga) dan subur karena pupuk organik, tetapi rentan berlumpur (berita.99.co).

Kolam harus memiliki saluran irigasi yang baik dan terpapar sinar matahari cukup. Tambahkan tanaman air seperti eceng gondok untuk menyerap amonia dan sebagai tempat bersembunyi (alfafarm.co.id).

2.2 Pemilihan Indukan dan Benih

Keberhasilan budidaya dimulai dari indukan berkualitas. Ciri-ciri indukan yang baik (faunadanflora.com, harvesea.com):

  • Jantan: Kepala lonjong, warna tubuh gelap, genital kemerahan, mengeluarkan cairan putih bening saat perut diurut. Berat 150–200 g, usia >1 tahun.

  • Betina: Kepala bulat, warna tubuh terang, perut membesar dan lembek, mengeluarkan telur saat diurut. Berat 1–1,5 kg untuk produksi telur maksimal (10.000–11.000 butir per ekor).

  • Benih: Panjang 3–4 cm, tubuh simetris, gerakan lincah, bebas cacat/penyakit (peternakrakyat.com). Benih hasil budidaya lebih disarankan karena terbiasa dengan pelet, mengurangi biaya pakan dibandingkan benih dari alam (alfafarm.co.id).

2.3 Persiapan Kolam

  • Pembersihan: Bersihkan kolam dari lumpur, kotoran, atau benda asing. Untuk kolam terpal, periksa kebocoran (bener.desa.id).

  • Pengisian Air: Isi air setinggi 40–50 cm untuk pemijahan, 50–100 cm untuk pembesaran. Biarkan 3–7 hari agar lumut tumbuh sebagai pakan alternatif (infoikan.com).

  • Kualitas Air: Jaga pH 6–7,5, suhu 25–30°C, dan kadar amonia rendah. Tambahkan garam ikan (1 ember untuk kolam 3×4 m) untuk meningkatkan kekebalan ikan (alfafarm.co.id).

3. Proses Pemijahan Waktu Pemijahan Ikan Gabus yang Benar Lengkap dengan Tata Caranya | kumparan.com

Pemijahan adalah tahap kunci untuk menghasilkan benih berkualitas. Langkah-langkahnya (harvesea.com, faunadanflora.com):

  1. Persiapan Bak Pemijahan: Gunakan bak beton/fiberglass ukuran 5x3x1 m atau 3x3x1 m, isi air setinggi 40–50 cm. Tambahkan eceng gondok dan pipa paralon sebagai tempat bersembunyi.

  2. Pemilihan Indukan: Masukkan indukan jantan dan betina (rasio 1:1, sekitar 20–30 pasang untuk kolam besar). Pastikan indukan sehat dan bebas luka.

  3. Proses Pemijahan: Pemijahan alami terjadi malam hari. Indukan saling mengejar, membentuk “bola tipis,” dan menghasilkan telur bening yang terapung. Proses ini berlangsung 1–2 hari.

  4. Pengambilan Telur: Gunakan sekupnet halus untuk mengambil telur, lalu pindahkan ke akuarium penetasan (65x45x45 cm atau 70x50x50 cm) dengan air setinggi 40–50 cm, suhu 20–23°C, dan aerasi (prassterpal.com).

4. Penetasan dan Perawatan Larva Cara Pemijahan Ikan Gabus di Kolam Terpal, Ini Paduannya!

4.1 Penetasan Telur

  • Telur menetas dalam 24–48 jam. Kepadatan telur 4–6 butir/cm² (faunadanflora.com).

  • Larva memiliki cadangan makanan (kantung kuning) selama 2–3 hari, sehingga tidak perlu diberi pakan (artikel.rumah123.com).

  • Jaga suhu air 24–28°C dan pastikan aerasi memadai untuk meningkatkan kelangsungan hidup larva (harvesea.com).

4.2 Perawatan Larva (2–15 Hari)

  • Pakan: Mulai hari ke-2, beri pakan alami seperti naupli artemia, cacing sutra, atau kutu air, 3 kali sehari. Pada hari ke-5, tambahkan Daphnia (artikel.rumah123.com).

  • Kepadatan: Jaga kepadatan 5 ekor/liter air untuk mencegah kanibalisme (faunadanflora.com).

  • Kualitas Air: Ganti 30% air setiap 7–10 hari untuk menjaga kebersihan (daunijo.com).

4.3 Transisi ke Benih (2 Minggu–1 Bulan)

  • Pada usia 2 minggu, larva berubah menjadi benih (ukuran 5–7 cm). Mulai beri pelet apung secara bertahap, dicampur dengan benih nila (10–15% dari total benih) untuk memicu persaingan makan (faunadanflora.com).

  • Frekuensi pakan 2–3 kali sehari hingga kenyang (ad satiation). Pelet harus mengandung 15% protein, 15% lemak, 10% karbohidrat (infoikan.com).

5. Pembesaran Ikan Gabus

5.1 Penebaran Benih

  • Tebar benih berukuran 5–7 cm dengan kepadatan 15 ekor/m² (misalnya, 1.500 ekor untuk kolam 100 m²) (berita.99.co).

  • Lakukan penebaran pagi hari sebelum makan untuk mengurangi stres. Masukkan benih perlahan agar beradaptasi (artikel.rumah123.com).

5.2 Pemberian Pakan

  • Jenis Pakan:

    • Pelet Pabrikan: Pilih pelet dengan protein tinggi (pf500, pf800, pf1000 untuk benih; pelet lele besar untuk ikan dewasa). Basahi pelet dengan air atau tambahkan probiotik untuk pencernaan (daunijo.com).

    • Pakan Alami: Cacing tanah, usus unggas, keong mas, ikan teri, atau anakan rayap sebagai pakan tambahan (alfafarm.co.id).

    • Pakan Buatan: Campur 20% ikan teri, 50% dedak, 10% ampas tahu, 10% jagung, rebus, giling, dan jemur hingga kering (faunadanflora.com).

  • Frekuensi: 3–6 kali sehari, sedikit demi sedikit untuk mencegah sisa pakan mencemari air (alfafarm.co.id).

  • Catatan: Pastikan pakan cukup untuk mencegah kanibalisme, terutama pada benih (berita.99.co).

5.3 Perawatan Kolam

  • Kualitas Air: Ganti 30–50% air setiap 7–10 hari, terutama setelah beralih ke pelet, karena sisa pakan mempercepat penurunan kualitas air (daunijo.com). Pantau pH (6–7,5), suhu (25–30°C), dan kejernihan air (gdm.id).

  • Pencegahan Penyakit:

    • Tambahkan garam ikan dosis rendah untuk kekebalan (daunijo.com).

    • Periksa tanda-tanda jamur (bintik putih pada sirip) atau parasit. Jika terdeteksi, isolasi ikan dan gunakan obat jamur atau Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan (6 ml/m² dicampur 1 liter air) (gdm.id).

    • Gunakan antibiotik/probiotik untuk kendalikan patogen (harian9.com).

  • Penyortiran: Lakukan penyortiran setiap 1–2 bulan (bulan ke-4 dan ke-5) berdasarkan ukuran untuk mengurangi kanibalisme. Pisahkan ikan ke kolam berbeda sesuai ukuran (alfafarm.co.id).

6. Panen Cara Pemilihan Kolam yang Tepat Untuk Budidaya Ikan Gabus, dengan Hasil Memuaskan - Jurnal Flores

6.1 Waktu Panen

  • Ikan gabus siap panen pada usia 5–8 bulan, dengan berat 300 g–2 kg (1 kg berisi 3–4 ekor untuk ukuran kecil, 1–2 ekor untuk ukuran besar) (peternakrakyat.com, alfafarm.co.id).

  • Panen dilakukan bertahap sesuai kebutuhan pasar. Ikan berbobot 300 g sudah layak jual, tetapi pembesaran lanjutan hingga 1–2 kg meningkatkan nilai jual (alfafarm.co.id).

6.2 Proses Panen

  • Panen dilakukan pagi hari untuk mengurangi stres. Kurangi air kolam hingga surut, lalu ambil ikan dengan jaring halus (harvesea.com).

  • Pindahkan ikan ke wadah berisi air bersih untuk menjaga kesegaran (peternakrakyat.com).

6.3 Estimasi Hasil

  • Dari 1.500 benih (kepadatan 15 ekor/m² di kolam 100 m²), sekitar 800 ekor dapat dipanen setiap 4–5 bulan, dengan berat rata-rata 250–300 g (berita.99.co).

  • Harga pasar ikan gabus hidup Rp60.000–Rp125.000/ekor, atau Rp70.000–Rp120.000/kg, tergantung ukuran (artikel.rumah123.com, alfafarm.co.id).

7. Analisis Keuntungan dan Risiko

7.1 Keuntungan

  • Modal Kecil: Biaya awal rendah, terutama dengan kolam terpal (berita.99.co).

  • Pakan Hemat: Pakan buatan dari bahan lokal (teri, dedak, ampas tahu) mengurangi biaya (prassterpal.com).

  • Panen Cepat: 5–8 bulan, lebih cepat dibandingkan ikan air tawar lain seperti gurami (artikel.rumah123.com).

  • Permintaan Tinggi: Digemari restoran (misalnya, gabus pucung) dan industri ekstrak albumin (peternakrakyat.com).

7.2 Risiko dan Solusi

  • Kanibalisme: Atasi dengan pakan cukup dan penyortiran rutin (berita.99.co).

  • Kualitas Air: Pantau pH, suhu, dan amonia; ganti air secara berkala (harian9.com).

  • Penyakit: Gunakan probiotik dan isolasi ikan sakit (gdm.id).

  • Cuaca: Curah hujan tinggi dapat mengganggu kualitas air; pastikan drainase baik (harian9.com).

8. Tips Sukses untuk Pemula

  1. Mulai Skala Kecil: Gunakan kolam terpal untuk mengurangi risiko finansial (prassterpal.com).

  2. Pilih Benih Berkualitas: Beli dari peternak terpercaya seperti AlfaFarm (alfafarm.co.id).

  3. Pelajari Kebiasaan Ikan: Pahami sifat kanibalistik dan kebutuhan nutrisi (harvesea.com).

  4. Pantau Kualitas Air: Investasikan alat ukur pH dan suhu sederhana (gdm.id).

  5. Jaringan Pasar: Bangun hubungan dengan restoran atau pedagang lokal sebelum panen (peternakrakyat.com).

9. Kesimpulan

Budidaya ikan gabus adalah peluang bisnis yang menguntungkan dengan perawatan yang relatif mudah jika dilakukan dengan tepat. Dari pemilihan kolam, indukan, dan benih berkualitas hingga manajemen pakan, kualitas air, dan penyortiran, setiap tahap memerlukan ketelitian untuk meminimalkan risiko seperti kanibalisme dan penyakit. Dengan masa panen 5–8 bulan dan harga jual tinggi (Rp70.000–Rp120.000/kg), ikan gabus menawarkan potensi keuntungan besar, terutama bagi pemula yang memulai dengan kolam terpal. Seperti dikatakan oleh peternakrakyat.com, “Dengan kegigihan dan pengetahuan yang cukup, semua tantangan dapat diatasi.” Panduan ini diharapkan menjadi acuan terpercaya untuk membawa Anda menuju panen melimpah dan sukses dalam budidaya ikan gabus.

Referensi

BACA JUGA: Cerita Rakyat Yunani: Warisan Mitologi dan Kebijaksanaan Kuno

BACA JUGA: Dampak Positif dan Negatif Media Sosial di Era 2025: Peluang dan Tantangan dalam Kehidupan Digital

BACA JUGA: Tim Berners-Lee: Pencetus World Wide Web dan Karya Revolusioner yang Mengubah Dunia