
pchotdeals.com, 10 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Bebek Peking (Anas platyrhynchos domestica) adalah salah satu jenis bebek pedaging unggulan yang berasal dari Tiongkok. Dikenal karena pertumbuhan cepat, kualitas daging yang prima, dan kulit yang renyah saat diolah, bebek Peking telah menjadi pilihan populer di kalangan peternak di Indonesia. Dengan masa panen yang relatif singkat, hanya 40–60 hari untuk mencapai bobot 1,5–3,3 kg, bebek ini menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan, terutama karena tingginya permintaan pasar untuk daging dan hidangan khas seperti bebek Peking panggang. Selain itu, bebek Peking juga memiliki keunggulan dalam adaptasi lingkungan, ketahanan terhadap penyakit, dan kemampuan menghasilkan telur berkualitas jika diarahkan sebagai bebek petelur.
Panduan ini dirancang secara profesional dan terperinci untuk memberikan peternak pemula maupun berpengalaman langkah-langkah lengkap dalam merawat bebek Peking dari hari pertama (Day Old Duck/DOD) hingga siap diproduksi, baik untuk daging maupun telur. Artikel ini mencakup persiapan kandang, pemilihan bibit, pemberian pakan, perawatan kesehatan, manajemen pemeliharaan, hingga proses panen. Dengan pendekatan sistematis, panduan ini bertujuan memaksimalkan produktivitas dan keuntungan sambil meminimalkan risiko kegagalan.
Latar Belakang Bebek Peking 
Bebek Peking pertama kali dibudidayakan di Tiongkok pada masa Dinasti Ming (1368–1644) dan menjadi simbol kuliner penting dalam budaya Tiongkok. Ciri khas bebek ini meliputi bulu putih bersih, postur tubuh besar, dan kemampuan pertumbuhan cepat. Dalam konteks peternakan modern, bebek Peking pedaging jantan biasanya dipelihara untuk daging, sedangkan betina sering digunakan sebagai indukan petelur. Di Indonesia, bebek Peking populer karena dagingnya yang lembut, gurih, dan kaya gizi, serta kulitnya yang dapat diolah menjadi tekstur renyah, seperti dalam hidangan bebek Peking panggang.
Keunggulan bebek Peking meliputi:
-
Pertumbuhan Cepat: Mencapai bobot 1,5–2 kg dalam 40 hari dan hingga 3,3 kg dalam 55–60 hari dengan perawatan intensif.
-
Tahan Penyakit: Lebih resisten terhadap penyakit dibandingkan bebek lokal.
-
Adaptasi Lingkungan: Dapat dipelihara dalam sistem kandang kering tanpa kolam besar, mengurangi biaya dan polusi bau.
-
Permintaan Pasar Tinggi: Daging dan telur bebek Peking diminati di restoran, pasar tradisional, dan industri makanan.
Namun, keberhasilan budidaya bebek Peking bergantung pada manajemen yang tepat, mulai dari pemilihan bibit hingga perawatan harian. Berikut adalah panduan lengkap untuk setiap tahap pemeliharaan.
Tahap 1: Persiapan Awal
1.1 Pemilihan Bibit (DOD) 
Pemilihan bibit atau Day Old Duck (DOD) adalah langkah krusial yang menentukan keberhasilan budidaya. DOD yang berkualitas akan menghasilkan bebek dengan pertumbuhan optimal dan tingkat kematian rendah. Berikut kriteria DOD bebek Peking yang baik:
-
Usia: 1–7 hari. Untuk transportasi jarak jauh, pilih DOD berusia 4–7 hari untuk mengurangi stres.
-
Berat: Sekitar 40 gram per ekor.
-
Fisik:
-
Bulu kering, bersih, dan berwarna kuning cerah (akan berubah menjadi putih saat dewasa).
-
Mata jernih, tidak buta atau berair.
-
Kaki kokoh, tidak pincang, dan tidak cacat.
-
Gerakan lincah dan memiliki nafsu makan baik.
-
-
Sumber: Beli dari peternak atau supplier terpercaya dengan reputasi baik, seperti PT Putra Perkasa Genetika (PPG) atau Bandar Bebek Sumatera, yang menyediakan DOD dengan sertifikasi kesehatan.
Tips:
-
Lakukan sortasi (pemilihan) ketat saat DOD tiba untuk memisahkan bibit yang lemah atau cacat.
-
Konsultasikan dengan dokter hewan untuk memastikan DOD bebas dari penyakit seperti salmonellosis atau colibacillosis.
1.2 Persiapan Kandang
Kandang adalah faktor utama dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhan bebek. Bebek Peking dapat dipelihara dalam sistem kandang kering (postal/litter) yang tidak memerlukan kolam besar, sehingga lebih hemat biaya dan ramah lingkungan. Kandang dibagi menjadi dua jenis berdasarkan usia bebek:
Kandang Starter (0–4 Minggu)
-
Fungsi: Menyediakan lingkungan hangat dan aman untuk DOD.
-
Ukuran: 90 cm x 60 cm x 30 cm untuk 15 ekor (kepadatan 20–25 ekor/m²).
-
Bahan: Bambu, kayu, atau besi dengan alas litter (sekam padi, serbuk kayu, atau kulit padi) setebal 5–10 cm untuk menjaga kelembapan.
-
Peralatan:
-
Pemanas: Lampu 40 watt (2 buah per kandang) untuk menjaga suhu 35–39°C pada minggu pertama, diturunkan bertahap 2–3°C per minggu.
-
Tempat Pakan dan Minum: Mangkuk dangkal (kedalaman 2–3 cm) untuk mencegah tenggelam. Tambahkan kerikil atau kelereng untuk keamanan.
-
Ventilasi: Pastikan sirkulasi udara baik, tetapi hindari angin langsung.
-
-
Sanitasi: Semprot kandang dengan desinfektan sebelum digunakan dan bersihkan litter setiap 2–3 hari untuk mencegah penumpukan kotoran.
Kandang Finisher (4 Minggu–Panen)
-
Fungsi: Mendukung penggemukan hingga panen.
-
Ukuran: 1 m² untuk 3–5 ekor dewasa (kepadatan 12 ekor/m² untuk penggemukan).
-
Bahan: Sama dengan kandang starter, tetapi bisa menggunakan sistem kandang panggung, postal, atau ren (setengah terbuka).
-
Peralatan:
-
Tempat pakan dan minum yang lebih besar, disesuaikan dengan ukuran bebek.
-
Kolam kecil (opsional) untuk mendinginkan tubuh saat cuaca panas, dengan saluran air dangkal (kedalaman 10–15 cm).
-
-
Penerangan: Sediakan lampu 15–25 watt untuk memudahkan pengawasan malam hari.
Syarat Kandang:
-
Suhu ideal: 35–40°C untuk starter, 25–30°C untuk finisher.
-
Kelembapan: 60–80%.
-
Lokasi: Jauh dari pemukiman untuk mengurangi polusi bau, tetapi mudah diakses untuk transportasi pakan dan panen.
-
Keamanan: Lindungi dari predator (tikus, kucing, anjing) dengan kawat atau pagar.
Tips:
-
Sediakan halaman umbaran kecil di sekitar kandang finisher untuk aktivitas fisik, yang membantu meningkatkan nafsu makan.
-
Gunakan bahan kandang yang murah dan tahan lama, seperti bambu, untuk menghemat biaya.
1.3 Modal dan Analisis Biaya
Sebelum memulai, buat analisis modal untuk meminimalkan risiko. Berikut estimasi biaya untuk 100 ekor bebek Peking pedaging (siklus 2 bulan):
-
Biaya Tetap (Penyusutan 1 siklus):
-
Kandang starter dan finisher: Rp 2.000.000.
-
Peralatan (lampu, tempat pakan/minum): Rp 500.000.
-
Total: Rp 2.500.000.
-
-
Biaya Variabel:
-
DOD (Rp 10.000/ekor x 100): Rp 1.000.000.
-
Pakan (70% dari total biaya, sekitar Rp 3.000.000 untuk 2 bulan).
-
Suplemen/vaksin: Rp 300.000.
-
Listrik dan air: Rp 200.000.
-
Total: Rp 4.500.000.
-
-
Total Modal Awal: Rp 7.000.000.
Estimasi Pendapatan:
-
Bobot rata-rata per ekor: 2 kg.
-
Harga jual: Rp 50.000/ekor.
-
Pendapatan (100 ekor x Rp 50.000): Rp 5.000.000.
-
Laba bersih: Rp 5.000.000 – Rp 4.500.000 = Rp 500.000 per siklus (2 bulan).
Catatan: Laba dapat ditingkatkan hingga 455% dengan penggunaan suplemen organik dan manajemen intensif, seperti yang dilakukan peternak sukses di Sidoarjo.
Tahap 2: Pemeliharaan Bebek Peking
Pemeliharaan bebek Peking dibagi menjadi tiga fase berdasarkan usia: starter (0–4 minggu), grower (4–8 minggu), dan finisher (8 minggu–panen). Setiap fase memiliki kebutuhan spesifik untuk pakan, suhu, dan perawatan.
2.1 Fase Starter (0–4 Minggu) 
Tujuan
-
Mendukung pertumbuhan awal dan perkembangan organ.
-
Menjaga tingkat kematian di bawah 5%.
Pakan
-
Jenis: Pakan konsentrat starter (voer) dengan kandungan protein kasar 21–23%. Contoh: BR-1 atau pakan pabrikan khusus bebek.
-
Komposisi:
-
Jagung kuning (sumber karbohidrat).
-
Dedak/bekatul (sumber protein dan energi).
-
Tepung ikan atau udang (sumber protein hewani).
-
-
Porsi: 20–50 gram/ekor/hari, diberikan ad libitum (tersedia terus).
-
Frekuensi: 4–5 kali sehari untuk merangsang nafsu makan.
-
Suplemen: Tambahkan probiotik (misalnya, Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan, 0,3 ml/ekor/hari) untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dan daya tahan tubuh.
Air Minum
-
Sediakan air bersih dalam mangkuk dangkal (kedalaman 2–3 cm).
-
Tambahkan probiotik atau vitamin (misalnya, Viterna Plus, 10 cc/10 liter air) pada 3 hari pertama untuk mengurangi stres pasca-transportasi.
-
Ganti air setiap hari untuk mencegah infeksi bakteri.
Perawatan
-
Suhu: Jaga suhu 35–39°C pada minggu pertama menggunakan lampu pemanas. Turunkan 2–3°C setiap minggu hingga mencapai 30°C.
-
Kebersihan: Bersihkan kotoran dan sisa pakan setiap hari. Ganti litter jika mulai lembap.
-
Pengamatan: Pisahkan DOD yang lemah atau tidak aktif makan. Berikan kuning telur tumbuk untuk meningkatkan energi DOD lemah.
-
Vaksinasi: Konsultasikan dengan dokter hewan untuk vaksin awal (misalnya, vaksin ND-IB untuk mencegah flu burung) pada usia 7 hari.
Tantangan Umum
-
Stres: DOD rentan stres akibat transportasi atau perubahan lingkungan. Minimalkan kebisingan dan tangani dengan lembut.
-
Kematian: Tingkat kematian 3–5% normal pada minggu pertama. Jika lebih tinggi, periksa suhu, pakan, atau sanitasi kandang.
2.2 Fase Grower (4–8 Minggu)
Tujuan
-
Meningkatkan pertumbuhan tulang dan otot untuk persiapan penggemukan.
-
Mencapai bobot 1–1,5 kg pada usia 40 hari.
Pakan
-
Jenis: Pakan grower dengan protein kasar 18–20%. Campurkan konsentrat dengan pakan alami untuk menghemat biaya.
-
Komposisi:
-
Konsentrat (50–60%).
-
Jagung, dedak, atau sorgum (30%).
-
Pakan hijau (daun turi, petai cina, atau kolplay, 10%) yang telah dilayukan untuk mengurangi zat antinutrisi.
-
Pakan tambahan: Tepung ikan, udang, atau keong mas untuk protein tinggi.
-
-
Porsi: 50–100 gram/ekor/hari.
-
Frekuensi: 3 kali sehari.
-
Suplemen: Lanjutkan pemberian probiotik (0,3 ml/ekor/hari) dan tambahkan vitamin B-kompleks untuk meningkatkan metabolisme.
Air Minum
-
Gunakan tempat minum lebih besar (kedalaman 10 cm) dengan kapasitas 1 liter/10 ekor.
-
Sediakan air ad libitum, ganti setiap hari, dan tambahkan suplemen seperti Viterna Plus (2 kali seminggu).
Perawatan
-
Suhu: Jaga suhu 25–30°C. Matikan pemanas jika cuaca panas.
-
Kandang: Pindahkan bebek ke kandang finisher pada usia 21 hari. Pastikan kepadatan tidak melebihi 12 ekor/m².
-
Sanitasi: Bersihkan kandang setiap 2 hari. Ganti litter seminggu sekali.
-
Kesehatan: Amati tanda-tanda penyakit seperti diare, bersin, atau lesu. Pisahkan bebek sakit dan konsultasikan dengan dokter hewan untuk pengobatan (misalnya, antibiotik untuk colibacillosis).
-
Pemotongan Paruh/Sayap (opsional): Lakukan pada usia 4 minggu untuk mencegah kanibalisme, tetapi pastikan dilakukan oleh ahli untuk menghindari stres.
Tantangan Umum
-
Kanibalisme: Terjadi jika kandang terlalu padat atau pakan kurang. Kurangi kepadatan dan pastikan pakan cukup.
-
Pertumbuhan Tidak Seragam: Kelompokkan bebek berdasarkan ukuran untuk mencegah kompetisi pakan.
2.3 Fase Finisher (8 Minggu–Panen)
Tujuan
-
Mengoptimalkan penggemukan untuk mencapai bobot ideal 2–3,3 kg.
-
Menghasilkan daging berkualitas dengan kulit tebal dan kuning.
Pakan
-
Jenis: Pakan finisher dengan protein kasar 16–18%. Fokus pada pakan tinggi energi untuk penggemukan.
-
Komposisi:
-
Konsentrat (60%).
-
Jagung, dedak, atau ampas tahu (30%).
-
Pakan tambahan: Ikan kecil, keong, atau cacing untuk protein tinggi.
-
-
Porsi: 100–150 gram/ekor/hari.
-
Frekuensi: 2–3 kali sehari.
-
Suplemen: Gunakan suplemen organik (misalnya, GDM Spesialis Peternakan, 0,3 ml/ekor/hari) untuk meningkatkan bobot hingga 455% lebih cepat.
Air Minum
-
Pastikan air bersih tersedia terus-menerus. Tambahkan suplemen seperti Hormonik (10 cc/10 liter air, 2 kali seminggu) untuk mempercepat pertumbuhan.
Perawatan
-
Suhu: Jaga suhu 25–28°C. Sediakan kolam kecil jika cuaca panas.
-
Sanitasi: Bersihkan kandang setiap hari untuk mencegah penyakit seperti infeksi saluran pernapasan.
-
Pengamatan: Pantau bobot bebek setiap minggu. Bebek siap panen jika:
-
Bobot 2–3 kg.
-
Bulu bersih dan cerah.
-
Kulit tebal, kuning, dan elastis.
-
Daging padat dan kenyal.
-
-
Vaksinasi: Berikan booster vaksin (jika diperlukan) pada usia 6 minggu untuk menjaga imunitas.
Tantangan Umum
-
Penyakit: Flu burung atau colibacillosis dapat muncul jika sanitasi buruk. Lakukan pencegahan dengan vaksinasi dan kebersihan kandang.
-
Bobot Tidak Maksimal: Pastikan pakan cukup dan kandang tidak terlalu padat.
Tahap 3: Panen 
3.1 Waktu Panen
-
Usia: 40–60 hari, tergantung target bobot.
-
40 hari: Bobot 1,5–2 kg.
-
50–60 hari: Bobot 2–3,3 kg.
-
-
Ciri Bebek Siap Panen:
-
Bobot ideal tercapai.
-
Kulit kuning tebal, cocok untuk hidangan bebek Peking panggang.
-
Daging padat dan tidak alot.
-
Bulu putih bersih tanpa cacat.
-
3.2 Proses Panen
-
Seleksi: Pisahkan bebek yang memenuhi kriteria panen berdasarkan bobot dan kondisi fisik.
-
Puasa: Hentikan pemberian pakan 6–8 jam sebelum pemotongan, tetapi tetap sediakan air minum.
-
Pemotongan:
-
Gantung bebek dengan kaki di atas kepala.
-
Potong leher dengan pisau tajam dan bersih untuk meminimalkan stres.
-
Tiriskan darah selama 5–10 menit.
-
-
Pencabutan Bulu:
-
Celupkan bebek dalam air panas (60–70°C) selama 1–2 menit untuk memudahkan pencabutan bulu.
-
Cabut bulu secara manual atau gunakan mesin pencabut bulu.
-
-
Pembersihan:
-
Buang jeroan dan bersihkan karkas dengan air bersih.
-
Simpan karkas pada suhu 0–4°C untuk menjaga kesegaran.
-
Tips:
-
Lakukan pemotongan secara manusiawi sesuai standar kesehatan.
-
Pasarkan karkas secepat mungkin untuk menjaga kualitas.
3.3 Pemasaran
-
Target Pasar:
-
Restoran Tiongkok atau Asia yang menyajikan bebek Peking panggang.
-
Pasar tradisional atau supermarket.
-
Pengepul lokal atau bandar bebek.
-
-
Harga: Rp 40.000–50.000/ekor (tergantung wilayah dan bobot).
-
Strategi:
-
Jalin kerja sama dengan restoran atau pengepul untuk kontrak jangka panjang.
-
Manfaatkan media sosial untuk memasarkan produk.
-
Tawarkan produk olahan (misalnya, bebek panggang siap saji) untuk meningkatkan nilai jual.
-
Tahap 4: Pemeliharaan Bebek Petelur (Opsional)
Jika tujuan budidaya adalah telur, bebek Peking betina dapat dipelihara sebagai petelur setelah mencapai usia 5–6 bulan. Berikut panduan singkat:
4.1 Persiapan Kandang
-
Tipe: Kandang layer dengan tempat bertelur (kotak sarang) dan umbaran.
-
Kepadatan: 4–5 ekor/m².
-
Sex Ratio: 1 jantan : 4–5 betina untuk telur tetas.
-
Fasilitas: Kolam kecil atau saluran air untuk mandi.
4.2 Pakan
-
Jenis: Pakan petelur dengan protein 16–18%.
-
Komposisi: Konsentrat, jagung, dedak, tepung tulang, dan pakan hijau.
-
Porsi: 150–200 gram/ekor/hari.
-
Suplemen: Tambahkan kalsium (tepung kulit kerang) untuk memperkuat cangkang telur.
4.3 Perawatan
-
Pencahayaan: Sediakan 14–16 jam cahaya per hari untuk merangsang produksi telur.
-
Sanitasi: Bersihkan sarang setiap hari untuk menjaga kebersihan telur.
-
Panen Telur: Kumpulkan telur setiap pagi. Bebek Peking menghasilkan 200–250 butir/ekor/tahun dengan puncak produksi 90% pada usia 26 minggu.
4.4 Tantangan
-
Penurunan Produksi: Terjadi jika pakan kurang gizi atau stres lingkungan. Tingkatkan nutrisi dan jaga kebersihan kandang.
-
Telur Tidak Fertile: Pastikan pejantan sehat dan aktif.
Kelebihan dan Kekurangan Budidaya Bebek Peking
Kelebihan
-
Masa Panen Singkat: 40–60 hari untuk pedaging, menguntungkan untuk perputaran modal cepat.
-
Permintaan Tinggi: Daging dan telur diminati di pasar lokal dan internasional.
-
Tahan Penyakit: Mengurangi biaya pengobatan.
-
Fleksibel: Dapat dipelihara dalam sistem kering, cocok untuk lahan terbatas.
Kekurangan
-
Biaya Pakan Tinggi: Menyumbang 60–70% total biaya produksi.
-
Kandang Profesional: Membutuhkan investasi awal untuk kandang yang memenuhi standar.
-
Risiko Penyakit: Meskipun tahan penyakit, sanitasi buruk dapat menyebabkan wabah.
-
Keterampilan: Pemula perlu belajar manajemen intensif untuk hasil optimal.
Tips Sukses dari Peternak Berpengalaman
-
Gunakan Suplemen Organik: Produk seperti GDM Spesialis Peternakan terbukti meningkatkan bobot hingga 455% dan menjaga kesehatan bebek.
-
Pilih DOD dari Supplier Terpercaya: Supplier seperti PPG atau Bandar Bebek Sumatera menjamin kualitas bibit.
-
Lakukan Sanitasi Rutin: Kebersihan kandang adalah kunci mencegah penyakit.
-
Pantau Pertumbuhan: Timbang bebek setiap minggu untuk memastikan target bobot tercapai.
-
Jalin Koneksi Pasar: Hubungi pengepul atau restoran sebelum panen untuk memastikan penjualan lancar.
Perbandingan dengan Bebek Lokal
-
Bebek Peking vs. Bebek Mojosari:
-
Pertumbuhan: Peking mencapai 2 kg dalam 40 hari, Mojosari maksimal 1 kg.
-
Pakan: Peking membutuhkan pakan lebih banyak, tetapi hasil lebih cepat.
-
Tujuan: Peking lebih cocok untuk pedaging, Mojosari untuk petelur.
-
-
Bebek Peking vs. Bebek Hibrida:
-
Pertumbuhan: Hampir sama, tetapi Peking memiliki kulit lebih tebal untuk hidangan spesifik.
-
Harga DOD: Peking sedikit lebih mahal, tetapi kualitas daging lebih konsisten.
-
Warisan dan Prospek Budidaya Bebek Peking
Budidaya bebek Peking tidak hanya menawarkan keuntungan ekonomi, tetapi juga memperkaya warisan kuliner, terutama dalam hidangan Tiongkok yang kini mendunia. Dengan permintaan pasar yang terus meningkat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, serta dukungan teknologi seperti inkubator dan suplemen organik, bisnis ini memiliki prospek cerah. Namun, tantangan seperti biaya pakan dan ancaman penyakit memerlukan manajemen yang cermat.
Peternak di Jawa Timur, seperti di Sidoarjo, telah membuktikan bahwa dengan perawatan intensif, keuntungan dapat ditingkatkan secara signifikan. Dukungan pemerintah melalui Ditjen Peternakan juga membuka peluang ekspor telur dan daging ke negara seperti Singapura, menambah nilai bisnis ini.
Kesimpulan
Merawat bebek Peking dari 0 hari hingga siap produksi adalah proses yang membutuhkan perencanaan, ketelitian, dan komitmen. Dari pemilihan DOD berkualitas, persiapan kandang yang ideal, pemberian pakan bergizi, hingga manajemen panen, setiap langkah memainkan peran penting dalam keberhasilan budidaya. Dengan masa panen singkat dan permintaan pasar yang tinggi, bebek Peking menawarkan peluang bisnis yang menggiurkan bagi peternak pemula maupun profesional.
Meskipun tantangan seperti biaya pakan dan risiko penyakit ada, strategi seperti penggunaan suplemen organik, sanitasi ketat, dan pemasaran cerdas dapat memaksimalkan keuntungan. Seperti yang dikatakan oleh drh. Karinadintha Marsya Rachman, konsultan peternakan, “Keberhasilan ternak bebek Peking terletak pada perawatan intensif dan pakan berkualitas.” Dengan mengikuti panduan ini, peternak dapat mencapai hasil optimal dan berkontribusi pada industri peternakan nasional yang semakin maju.
Referensi
-
“Panduan Ternak Bebek Peking untuk Pemula, Lengkap!” gdm.id, 27 Agustus 2023.
-
“Cara Merawat Anak Bebek.” id.wikihow.com, 24 November 2014.
-
“Cara Mudah Ternak Bebek Peking hingga Sukses.” putraperkasa.co.id, 21 Maret 2024.
-
“Panduan Cara Budidaya Bebek Peking Efektif.” cindarkucing.com, 10 Oktober 2024.
-
“Ternak Bebek Peking Juga Menjanjikan Loh, Ini Panduannya.” mediatani.co, 24 Oktober 2021.
-
“Cara Ternak Bebek Pedaging Agar Keuntungan Naik Sebanyak 455%.” gdm.id, 4 Januari 2022.
-
“Memahami Cara Ternak Bebek Peking Pedaging dan Petelur.” kumparan.com, 10 September 2023.
-
“Bebek Peking: Peluang Bisnis Menggiurkan dengan Panen 45 Hari.” hobiternak.com, 24 April 2024.
-
“Budidaya Bebek/Itik Peking.” disnak.jatimprov.go.id, 19 Mei 2011.
-
“Peluang Usaha Ternak Bebek Petelur dan Pedaging, Untungnya Jutaan!” bfi.co.id, 10 November 2022.
-
“Cara Ternak Bebek Peking Pedaging Untuk Pemula.” hobiternak.com, 22 Januari 2024.
BACA JUGA: Suaka Laut: Konservasi Ekosistem Laut untuk Masa Depan Bumi
BACA JUGA: Detail Planet Mars: Karakteristik, Struktur, dan Misteri Terkecil di Tata Surya
BACA JUGA: Cerita Rakyat Tiongkok: Warisan Budaya, Makna, dan Pengaruhnya